5 Resepi Rahasia Storytelling Modern
Digunakan oleh kreator sukses agar audiens menonton sampai habis dan tidak scroll skip konten kamu.
1. The 3 Second Rule
-
Kamu hanya punya 3 saat untuk tarik perhatian audiens.
-
Hindari intro basi seperti "Halo guys..."
-
Gunakan:
-
Pertanyaan menggugah (e.g. “Kamu pernah gak capek sama kerjaan kamu?”)
-
Statement kontroversial (e.g. “Skincare itu sebenarnya gak penting.”)
-
Visual aneh & unik
-
Angka atau kata superlatif seperti “terbaik”, “paling”, “100x lebih…”
-
2. The What-Why Combo
-
Jangan mulai cerita dengan kapan dan di mana. Itu membosankan.
-
Mulailah dengan:
-
Apa yang terjadi
-
Kenapa itu penting untuk audiens
-
-
Contoh:
-
❌ “Kemarin di kantor…”
-
✅ “Ada kalimat yang bisa bikin kamu dipecat…”
-
3. The Roller Coaster Arc (Re-Hooking)
-
Jangan cuma satu kali naik turun.
-
Terus beri kejutan, konflik baru, atau twist:
-
Gunakan kata seperti “tapi”, “meskipun” untuk re-hook audiens.
-
Bikin audiens terus bertanya: “Apa lagi nih?”
-
4. Hero vs Villain
-
Audiens kamu adalah hero.
-
Villain bisa dalam bentuk:
-
Malas, insecure, takut gagal, perfeksionis.
-
-
Kamu adalah mentor/guide yang bantu mereka mengalahkan musuh lewat:
-
Tips, trik, motivasi, solusi.
-
5. Easy-to-Share Ending
-
Akhiri dengan kalimat singkat dan kuat.
-
Harus mudah:
-
Diingat
-
Dishare
-
Disampaikan ke teman
-
-
Contoh:
-
“Konsistensi itu bukan soal semangat, tapi soal sistem.”
-
🎯 Tujuan Akhir Storytelling
-
Dipakai untuk:
-
Konten edukasi
-
Konten bisnis
-
Personal branding
-
-
Untuk bantu kamu:
-
Bangun aset digital
-
Buka lebih banyak peluang
-
📌 Kesimpulan
Storytelling modern adalah senjata penting dalam era konten saat ini. Tapi ini baru langkah awal. Untuk berhasil, kamu juga perlu bangun branding pribadi dan kuasai skill lain yang mendukung.
0 Comments